Bukan Fana

Berpikir adalah lentera hati.

Ketika Ia tiada, maka hati tak punya cahaya.

Kemana sudah kamu berjalan? bukankan terus diisi oleh relfleksi dan inspirasi?

Disana kamu temukan kesehatan hakiki.

Padanya terus dikoreksi, apa-apa yang tadinya hanya asumsi

Sedikitnya memberi sanksi selanjutnya diperbaiki

Mawas pada bayang-bayang yang belum pasti juga pada nya yang banyak basa-basi

Berpikir satu yang paling pasti, jauhi ekspektasi

Karena tiada satu nafas berhembus, kecuali disitu ada takdir ilahi

Demi masa yang  yang penuh imingan benci, lebih baik kau jauhi

Karena hanya buang-buang energi, dari pada kau sakit sendiri

Lebih baik biarkan waktu yang menyadari. Hilang dan Adanya kamu tetap sesuai porsi.

 

Leave a comment